BWPT menyiapkan dana belanja modal Rp 200 miliar
Ditulis oleh Amalia Nur Fitri
JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 200 miliar pada tahun ini. Mereka akan menggunakan dana tersebut untuk melancarkan ekspansi pabrik dan memacu volume produksi sawit.
Direktur Utama PT eagle High Plantations Tbk Henderi Djunaidi, menyatakan dana belanja modal ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik di Kalimantan Timur. “Tahun ini BWPT menyiapkan capex sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan pabrik di Kalimantan Timur, perbaikan fasilitas umum dan infrastruktur serta peremajaan alat berat untuk menunjang pertumbuhan produksi tandan buah segar dari perkebunan BWPT,” jelas dia kepada KONTAN, Minggu (9/4).
BWPT optimistis pertumbuhan bisnisnya akan lebih baik dibandingkan industri sawit pada umumnya. Secara nasional, produksi sawit tahun 2023 diperkirakan mengalami stagnasi, namun dengan praktik agronomi yang semakin baik, ditambah umur perkebunan yang prima dan kebijakan pemerintah yang terus mendukung indutri sawit.
Eagle High Plantations berencana menambah pabrik di Kalimantan Timur, melanjutkan perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum, mengembangkan existing land bank, menerapkan operational excellence melalui mekanisasi dan senantiasa memperkuat nilai ESG. “BWPT optimistis dapat kembali mempertahankan double digit growth di tahun 2023,” ujar Henderi.
Kinerja tahun 2022
Pada tahun 2022, Eagle High Plantations membukukan pendapatan mencapai Rp 4,57 triliun. Ini merupakan pendapatan all-time high BWPT. Pencapaian tersebut juga meningkat 55,44% dibandingkan pendapatan tahun 2021 yang senilai Rp 2,94 triliun.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, Eagle High Plantations mencatatkan kenaikan EBITDA sebesar 35% secara tahunan atau year-on-year (yoy), dari Rp 817 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 1,1 triliun di tahun 2022.
“Peningkatan kinerja finansial dan operasional yang sangat signifikan membuahkan double gain bagi Perusahaan, melalui peningkatan produksi yang dicapai saat harga jual CPO sedang mengalami kenaikan,” tutur Henderi.
Eagle High Plantations juga mencatatkan kenaikan volume penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebesar 41% dari 236.000 ton pada 2021 menjadi 334.000 ton di tahun 2022. Pada tahun lalu BWPT memang berhasil melakukan lompatan di Tengah kondisi yang penuh tantangan.
Dari sisi bottom line, Eagle High Plantations membukukan laba bersih sebesar Rp 7,48 miliar. Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang masih menderita rugi Rp 1,42 triliun.
Pada Kamis (6/4), harga saham BWPT berada di posisi Rp 58 per saham. Dalam setahun terakhir, harga BWPT terkoreksi 26,58%.
Eagle High Plantations berencana membeli kembali (buyback) sahamnya di pasar dengan alokasi dana maksimal Rp 50 miliar. Buyback saham berlangsung sejak akhir Maret hingga Mei 2023. Henderi bilang, pelaksanaan buyback adalah salah satu Upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham.
Sumber : Kontan Harian