Bisnis, JAKARTA – Emiten perkebunan sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dan PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) kompak membukukan perumbuhan penjualan pada kuartal I/2023.
Pada periode tersebut, pendapatan BWPT meningkat 40,48% year on year (YoY) dari Rp744,49 miliar menjadi Rp 1,04 triliun. Senada, TLDN membukukan pendapatan Rp955,56 miliar sepanjang Januari – Maret 2023 atau naik 114,25% secara tahunan.
Berdasarkan data perseroan, BWPT mencatatkan produksi CPO dan PK yang terus bertumbuh dan berkontribusi pada kenaikan sales volume CPO dan PK, masing-masing sebesar 86% dan 84% YoY.
Alhasil, BWPT mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I/2023 sebesar Rp18,27 miliar atau berbalik dari rugi bersih Rp217,67 miliar pada kuartal I/2022.
Direktur Utama Eagle High Plantations Henderi Djunaidi memaparkan bahwa perseroan telah melakukan pengadaan dan peremajaan unit alat-alat berat dan truk pengangkutan buah, serta focus menyelesasikan perbaikan pabrik sepanjang 2022.
Sepanjang 2023, BPWT juga secara konsisten berupaya untuk menurunkan bank pinjaman, BWPT menargetkan penurunan bank loan sebesar double digit pada tahun ini.
“Diharapkan rencana proses digitaliasi yang terintegrasi serta pengoptimalan infrastruktur, bangunan perumahan dan fasilitas umum, dapat mendukung perseroan menjaga tradisi pertumbuhan double digit secara konsisten pada 2023,” ujarnya Henderi dalam keterangan resmi, Kamis (4/5).
“Terpisah, Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana mengatakan pendapatan diperkirakan tumbuh sekitar 10% pada akhir 2023. Pendapatan dapat tumbuh karena meningkatnya produksi buah yang akan diproduksi Perusahaan.
“Kami mengestimasi bahwa penjualan kita akan bertumbuh 10% dibandingkan tahun lalu despite terjadinya penurunan harga komoditas karena d-offset oleh peningkatan produktivitas yang cukup baik,” tuturnya dalam paparan public, Rabu (3/5).
TLDN menargetkan untuk produki tandan buah segar (TBS) mencapai 1,07 juta ton pada 2023. Produksi ditargetkan tumbuh 3% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, untuk crude palm oil (CPO) diproyeksikan mencapai 397.000 ton atau tumbuh sekitar 5% sampai 10% diabanding tahun lalu.
Pada kuartal I/2023, TLDN meriah laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp52,18 miliar. Realisasi itu turun 82,34% dari Rp295, 56 miliar pada kuartal I/2022. (Ana Noviani)
Sumber : Bisnis Indonesia