Bisnis.com, JAKARTA - Potensi pengembangan teknologi termasuk mekanisasi menjadi strategi emiten perkebunan kelapa sawit PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) menumbuhkan kinerja dalam jangka panjang.
Mekanisasi, mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penggantian dan penggunaan tenaga mesin dan sarana-sarana teknik lainnya untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan. .
Salah satu implementasinya ialah dalam hal pemupukan di kawasan perkebunan sawit anak usaha BWPT, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP), yang terletak di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. .
BLP sudah menggunakan kendaraan penyemprotan untuk kegiatan pemupukan harian sekitar 40 ton-70 ton. Mekanisasi tersebut menghemat tenaga kerja 30-40 orang sekaligus waktu pemupukan. .
Direktur BWPT Andrew Haryono menyampaikan mekanisasi hingga digitalisasi masuk dalam rencana jangka panjang ekspansi perseroan. Penerapan teknologi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kebun dan efisiensi biaya. .
"Kami percaya teknologi menjadi penting untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas bisnis perusahaan agar perusahaan maju. Mulai dari penanaman sawit, perawatan pohon, panen, angkutan, manajemen stok, modulnya akan kami tambah terus," ujarnya kepada Bisnis saat kunjungan ke perkebunan BLP baru-baru ini. .
Dalam jangka panjang, entitas Grup Rajawali milik konglomerat Peter Sondakh itu merencanakan pemasangan cip di setiap pohon hingga kendaraan operasional. Menurut Andrew, saat ini BWPT setidaknya mengelola 11 juta-12 juta pohon sawit dengan luasan lahan 87.000 hektare (ha). .
Adanya cip membantu perusahaan mengetahui keadaan pohon, mulai dari informasi kebutuhan perawatan hingga buahnya sudah siap dipanen. Saat selesai panen, buah sawit juga dapat segera diangkut ke pabrik pengolahan sehingga oil extraction rate (OER) yang diperas menjadi minyak kelapa sawit atau CPO bisa maksimal. .
Cita-cita digitalisasi bukanlah angan-angan belaka. Andrew memiliki pengalaman lebih dari satu dekade memegang berbagai peranan di bidang keuangan dan akuntansi korporat di perusahaan teknologi ternama termasuk Hewlett Packard, Dell, dan Microsoft di Amerika Serikat dan Singapura, sebelum bergabung dengan Rajawali Corpora pada tahun 2011. .
"Dengan implementasi digitalisasi, IOT [Internet of things] kami mau buat war room di kantor sehingga aktivitas operasional di kebun bisa terpantau secara realtime. Kalau enggak tepat waktu bisa langsung ketahuan problemnya," imbuhnya. .
Andrew pun menilai mekanisasi tidak serta-merta mengurangi jumlah pekerja karena perkebunan tetap merupakan industri padat karya. Kuncinya ialah melakukan sosialisasi, pelatihan, dan menempatkan personil di bidang pekerjaan yang tepat. .
Agenda besar mekanisasi hingga digitalisasi juga merupakan upaya BWPT terus bertumbuh dalam jangka panjang dan mencatatkan profit. Pada 2023, manajemen menargetkan pertumbuhan dobel digit. .
"Selain pendapatan, kami tentunya ingin profit juga meningkat, tumbuh dobel digit. Oleh karena itu, BWPT melakukan digitalisasi dan mekanisasi untuk menjalankan operasional yang efisien sehingga cost berkurang. Harapannya terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang," jelas Andrew. .
Kinerja BWPT
.
BWPT mencatatkan laba bersih pada semester I/2023 di tengah pertumbuhan produksi CPO, meskipun pendapatan menurun tipis. BWPT mencatatkan pendapatan usaha Rp2,14 triliun pada semester I/2023, turun 7,54 persen year on year (yoy) dari Rp2,31 triliun per Juni 2022. .
Pendapatan usaha pada paruh pertama 2023 berasal dari penjualan produk minyak kelapa sawit atau CPO Rp1,93 triliun, inti kernel Rp162,42 miliar, dan tandan buah segar Rp48,05 miliar. Sejumlah pelanggan besar BWPT di antaranya PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) dan PT Sari Dumai Sejati, yang masing-masing berkontribusi 41 persen dan 36 persen dari total penjualan BWPT per Juni 2023. .
Di sisi lain, BWPT menekan beban pokok penjualan menjadi Rp1,65 triliun per Juni 2023 dibandingkan dengan Rp1,85 triliun per Juni 2022. Laba kotor BWPT pun naik menuju Rp489,31 miliar dari sebelumnya Rp461,59 miliar. .
BWPT pun mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp74,40 miliar pada semester I/2023. Raihan laba bersih itu berbalik dari rugi bersih Rp188,23 miliar per Juni 2022. .
Dari sisi kinerja operasional, volume penjualan CPO dan palm kernel (PK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 22 persen dan 26 persen yoy. Penjualan CPO mengalami kenaikan volume dari 141.037 ton menjadi 172.225 ton pada semester I/2023. Volume penjualan PK juga naik menjadi 30.075 ton dari sebelumnya 23.809 ton. .
BWPT juga berhasil mencatatkan peningkatan yield TBS per hektar sebesar 20 persen. Namun, penurunan rata-rata harga pasar CPO dan PK yang signifikan di semester I/2023 dibandingkan semester I/2022 berdampak pada penurunan pendapatan. .
Ekspansi Pabrik dan PLTBg
.
BWPT berencana menambah sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) hingga tiga tahun ke depan. Andrew Haryono menyampaikan pada 8 Agustus 2023, perseroan telah melakukan ground breaking PKS berkapasitas 30 ton per jam di perkebunan Kalimantan Timur. Proses pembangunan diperkirakan membutuhkan waktu 15-18 bulan, yang kemudian beroperasi secara komersial. .
"Di Kaltim memang kami agresif karena menyesuaikan peningkatan produksi. Pada 8 Agustus 2023 pukul 8.00 WIB, ground breaking pabrik baru sudah dilakukan," jelasnya.
Pengembangan PKS baru masuk ke dalam rencana alokasi belanja modal (capex) Rp200 miliar pada tahun ini. Adapun, dalam rentang 2023-2025, BWPT menganggarkan capex sekitar Rp1 triliun, yang salah satunya untuk ekspansi PKS. .
Selanjutnya, BWPT juga berencana menambah 1 PKS lagi di Kalimantan Timur pada 2025, dengan kapasitas 15-30 ton per jam. Pengembangan masih fleksibel karena menyesuaikan dengan tingkat produksi ke depan. Selain itu, BWPT juga berpeluang menambah PKS lagi di Kalimantan Selatan ataupun Papua. .
"Kami tentunya melihat perkembangan produksi dari kebunnya sebagai pertimbangan utama pengembangan pabrik baru," imbuhnya. .
BWPT saat ini sudah mengoperasikan 6 PKS di Kalimantan dan 1 PKS di Papua dengan kapasitas pengolahan 370 ton per jam. .
Sementara itu, BWPT juga menyiapkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang ditargetkan rampung semester I/2025. Listrik PLTBg nantinya digunakan untuk operasional pabrik Kernel Crushing Plant (KCP). .
Andrew Haryono menyampaikan perseroan akan mengembangkan PLTBg berkapasitas 2,1 hingga 2,4 Mega Watt (MW) di wilayah operasional anak usaha, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP), di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pengembangan PLTBg sejalan dengan rencana proyek KCP. .
"Adanya listrik tambahan dari biogas [PLTBg] fokusnya akan digunakan untuk operasional KCP, pabrik pengolahan kelapa sawit dan mess karyawan. Fokusnya PLTBg buat KCP dulu," tuturnya. .
Menurut Andrew, integrasi proyek PLTBg dan KCP merupakan implementasi kombinasi praktik ekonomi yang baik, Environmental, Social, and Governance (ESG), dan teknologi. Salah satu alasannya, bahan bakar PLTBg berasal Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit yang berasal dari sisa olahan di pabrik. .
Ke depannya, operasional PLTBg juga berpotensi memberikan karbon kredit bagi BWPT, karena mengurangi emisi CO2 perusahaan. Namun, tanpa karbon kredit pun, sambung Andrew, PLTBg masih memberikan skala ekonomi yang baik bagi perusahaan. .
"Kredit karbon [dari PLTBg] bagi kami hanya bonus. Proyek PLTBg tetap berjalan bersama dengan KCP," tuturnya. .
Investasi PLTBg diperkirakan tidak mencapai US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS). Dalam pengembangan PLTBg, BWPT akan menggaet pihak eksternal yang sudah ahli di bidangnya. .
"Saat ini kami sedang melakukan beauty contest [lelang terbatas] dengan pihak ketiga yang ahli di bidangnya," jelasnya. .
Grup Trakindo PT Sumberdaya Sewatama juga ikut dalam lelang terbatas tersebut. Sebelumnya Sumberdaya Sewatama merupakan patner BWPT dalam mengembangkan PLTBg di Kalimantan Selatan. .
Pada 2020, BWPT sudah mengoperasikan PLTBg Sukadamai di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, untuk mengolah POME menjadi energi listrik. PLTBg Sukadamai dengan daya 2,4 MW memasok listrik ke PLN, yang kemudian menyalurkannya ke pelanggan di regional Kalimantan Selatan. .
Selain memberikan tambahan listrik untuk PLN, adanya PLTBg dapat mengurangi limbah POME dan mereduksi emisi C02 hingga 52 persen pada 2022. .
Andrew menambahkan, terkait pengoperasian KCP harapannya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Selama ini, BWPT baru menjual produk kernel dalam bentuk biji. Nantinya, KCP akan memiliki kapasitas pengolahan 200-300 ton kernel per hari yang diolah menjadi minyak kernel. .
"Setelah menjadi minyak kernel, tentunya ada nilai tambah yang kami hasilkan sehingga ada peningkatan pemasukan. Nilai [pendapatan] ini masih kami hitung," imbuhnya. .
Apalagi, oil extraction rate (OER) kernel terbilang tinggi mencapai kisaran 45 persen-50 persen. Persentase itu lebih tinggi dibandingkan dengan OER buah sawit BWPT untuk CPO yang rata-rata berkisar 23 persen. .
KCP nantinya menjadi proyek perdana BWPT. Harapannya, KCP di wilayah operasional BLP juga dapat mengolah kernel dari perkebunan sekitar dan perkebunan BWPT lainnya di Kalimantan. Adapun, BLP saat ini mengoperasikan kebun sawit seluas 11.000 hektare (ha). .
Head of Estate and Mill Departement BWPT Ronny Gandey menuturkan terkait pengembangan PLTBg saat ini perseroan baru dalam tahap pemilihan patner seiring dengan proses perizinan. Salah satunya perizinan terkait Amdal. .
"Target 2023 masih perizinan. Untuk patner sudah melakukan pertemuan beberapa kali, mereka juga sudah ambil sample POME, yang nantinya diajukan proyeksi biaya investasi dan beberapa term komersial. Itu semua jalan paralel," jelasnya. .
Untuk skema kerja sama, BWPT terbuka dengan berbagai skema, termasuk built operate tranfer (BOT). Manajemen BWPT pun berharap PLTBg bisa beroperasi bersamaan dengan KCP. .
Burung Hantu
.
Seperti ungkapan old is gold. Kendati ekspansif dalam mekanisasi dan digitalisasi, BWPT juga mengembangkan cara tradisional yang masih ampuh dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Salah satunya memanfaatkan burung hantu sebagai predator alami hama tikus. .
Di area perkebunan BLP, perusahaan membuat penangkaran burung hantu jenis Tyto Alba sejak 2009. Burung hantu jenis tersebut mampu mendengar suara tikus dalam radius 500 meter dengan jangkauan terbang hingga 12 km. Saat terbang, Tyto Alba tidak mengeluarkan suara. .
"Satu burung hantu mampu makan tikus 2-5 ekor per hari. Dalam setahun rata-rata mencapai 3.000 tikus," jelas Head of Apply Research BWPT Tri Waluyo. .
Setiap tahun, burung hantu menghasilkan sekitar 9 anak dengan masa pengeraman telur 27 hari. Setelah 4-5 bulan, burung hantu sudah terbilang dewasa dan siap berburu hama tikus. Usia burung hantu mencapai 6 tahun. .
Agar efektif, Tri dan tim menaruh gupon atau kandang burung hantu setiap 30 ha. Jarak tersebut menjadi luasan area berburu 1 pasang burung hantu. .
Selain burung hantu, perkebunan BLP juga mengembangbiakkan serangga predator, seperti Sycannus SP dan Cosmolestes Picticeps. Predator ini dipelihara untuk mengendalikan hama ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS) secara biologis sehingga mengurangi pemakaian bahan kimia. .
Sumber : bisnis.com
Link : https://market.bisnis.com/read/20230908/192/1692764/ekspansi-eagle-high-plantations-bwpt-strategi-burung-hantu-hingga-digitalisasin